Kamis, 16 Februari 2012

Pembiakan Serratia marcescens dan Sarcina lutea


I PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Tujuan Percobaan dan (3) Prinsip Percobaan.

1.1. Latar Belakang
Mikrobiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari kehidupan mahluk yang bersifat mikroskopik yg disebut mikroorganisme atau jasad renik, yaitu mahluk yang mempunyai ukuran sel sangat kecil dimana setiap selnya hanya dilihat dengan pertolongan mikroskop ( Fardiaz, 1992 ).
Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan kuantitas konstituen seluler dan struktur organisme yang dapat dinyatakan dengan ukuran, diikuti pertambahan jumlah, pertambahan ukuran sel, pertambahan berat atau massa dan parameter lain. Sebagai hasil pertambahan ukuran dan pembelahan sel atau pertambahan jumlah sel maka terjadi pertumbuhan populasi mikroba (Suryatno, 2010).
Temperatur  merupakan salah satu faktor yang penting di dalam kehidupan. Beberapa jenis mikroba dapat hidup di daerah temperatur yang luas sedang jenis lainnya pada daerah yang terbatas. Pada umumnya batas daerah temperatur bagi kehidupan mikroba terletak di antara 0oC dan 90oC, sehingga untuk masing -masing mikroba dikenal nilai temperatur minimum, optimum dan maksimum. Temperatur minimum suatu jenis mikroba ialah nilai paling rendah dimana kegiatan mikroba masih berlangsung. Temperatur optimum adalah nilai yang paling sesuai /baik untuk kehidupan mikroba. Temperatur maksimum adalah nilai tertinggi yang masih dapat digunakan untuk aktivitas mikroba tetapi pada tingkatan kegiatan fisiologi yang paling minimal (Anonim, 2011).

1.2.Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap pertumbuhan pembiakan pada Serratia marcescens dan Sarcina lutea.
1.3.  Prinsip
Prinsip dari percobaan ini adalah Berdasarkan suhu minimum, optimum dan maksimum dapat diketahui perbedaannya (50C, 300C, 370C) terhadap pertumbuhan Serratia marcescens dan Sarcina lutea.










II BAHAN,ALAT, DAN METODE PERCOBAAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang digunakan, dan (2) Alat yang digunakan
2.1 Bahan yang digunakan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini  adalah nutrien agar (NA), biakan Serratia marcescens dan Sarcina lutea.
2.2 Alat yang digunakan
Alat yang digunakan dalam percobaan ini  adalah tabung reaksi, jarum ose, pembakar spirtus
2.3 Metode percobaan
Pertama diambil jarum ose, kemudian di fiksasi jarum oase dengan pembakar spirtus untuk menghilangkan lemak. Setelah itu diambil biakan Serratia marcescens atau Sarcina lutea,lalu diinokulasi pada masing – masing tabung Na miring yang telah diberi label suhu pada masing – masing tabung yaitu 5oC, 30oC, dan 37oC .Setelah biakan Serratia marcescens dan Sarcina lutea diinokulasi, lalu dimasukkan kedalam inkubator dan diinkubasi selama 48 jam. 
















   5oC       30oC     37oC




                                                                       
Pijarkan jarum ose.
 






Inkubasi selama 48 jam
Inokulasi Serratia marcescens atau Sarcina lutea pada masing – masing tabung Na miring.
                                                                                           
  







 











                           

Gambar 1.  Metode Pembiakan Serratia marcescens dan Sarcina lutea


III HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan tentang : (1) Hasil pengamatan, dan (2) Pembahasan.
4.1 Hasil pengamatan
Waktu inkubasi : 48 jam
Suhu Inkubasi  : 5oC, 30oC, 37oC
Suhu
Gambar
Warna biakan

5oC

Transparan

30oC

Merah


37oC


Merah Sedikit
Tabel 1. Pembiakan Serratia marcescens dan Sarcina lutea

3.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan pada pembiakan Serratia marcescens dan Sarcina lutea didapat hasil bahwa warna biakan yang dihasilkan adalah merah dan yang warna biakannya lebih terlihat jelas dan banyak adalah pada suhu 30oC, karena suhu tersebut merupakan suhu optimum, termasuk bakteri mesofilik.
Nama Binomial: Serratia marcecescens
Klasifikasi:
Kingdom           : Bakteri
Phylum             : Proteobakteri
Class                : Gamma Proteobakteri
Marga               : Enterobacteriales
Famili               : Enterobacteriaceae
Genus               : Serratia
Spesies            : Serratia marcescens
Serratia marcescens adalah suatu jenis bakteri gram negatif dari famili Enterobacteriaceae. Bakteri ini berbentuk basil (bulat lonjong) dan beberapa galur membentuk kapsul, termasuk organisme yang bergerak dengan cepat (motil) karena mempunyai flagela peritrik, dapat tumbuh dalam kisaran suhu 5o -40oC dan dalam kisaran pH antara 5-9. Serratia marcescens dapat digambarkan secara detail karena ia adalah spesies yang umumnya ditemukan dalam spesimen ilmu pengobatan. Koloni Serratia marcescens pada media agar biasa tidak terbedakan pada hari pertama atau hari kedua dan kemudian mungkin berkembang menjadi cembung. Pada suhu kamar, bakteri patogen ini menghasilkan zat warna (pigmen) merah. Bakteri ini jenis fakultatif anaerobik yang tidak terlalu membutuhkan oksigen (Anonim, 2010).
Nama Binomial : Sarcina
Klasifikasi:
Kingdom           : Bakteri
Phylum             : Firmicutes
Class                : Clostridia
Marga               : Clostridiales
Famili               : Clostridiaceae
Genus               : Sarcina 
Spesies            : Sarcina Lutea
Sarcina adalah genus dari Gram-positif cocci bakteri dalam keluarga Clostridiaceae .  Sebuah synthesizer selulosa mikroba ,  mereka memiliki kuboid sel pengaturan. Berbagai anggota dari genus ini adalah tumbuhan manusia dan dapat ditemukan di kulit dan usus besar (Gerrard, 1931).
Berdasarkan ketahanan suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 4 golongan:
§  Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0°– 30 °C, dengan suhu optimum 15 °C.
§  Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15° – 55 °C, dengan suhu optimum 25° – 40 °C.
§  Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40° – 75 °C, dengan suhu optimum 50 - 65 °C.
§  Bakteri hipertermofil, yaitu bakteri yang hidup pada kisaran suhu 65 - 114 °C, dengan suhu optimum 88 °C.
Titik kematian termal suatu jenis mikroba (Thermal Death Point) adalah nilai temperatur serendah-rendahnya yang dapat mematikan jenis mikroba berada dalam medium standar selama 10 menit dalam kondisi tertentu (Zaifbo, 2009).
Waktu kematian temal (Thermal Death Time) merupakan waktu yang diperlukan untuk membunuh suatu jenis mikroba pada suatu temperatur yang tetap. Faktor-faktor yang mempengaruhi titik kematian termal antara lain ialah waktu, temperatur, kelembaban, bentuk dan jenis spora, umur mikrroba, pH dan komposisi medium (Zaifbo, 2009).
Ada dua macam jarum tanam yaitu jarum ose dan jarum tanam tajam.Jarum ose digunakan untuk:
a. Menanam mikroorganisme dari medium cair
b. Menanam bakteri dan khamir dari medium agar 
c. Mengambil aquades steril untuk pembuatan olesan bakteri, sedangkan jarum tanam tajam digunakan khusus untuk menanam kapang dari medium agar.
Pembiakan adalah proses perbanyakan organisme dengan menyediakan keadaan lingkungan yang tepat. Mikroorganisme yang sedang tumbuh membuat tiruan dirinya sendiri, untuk itu bakteri membutuhkan aspek fisik dan aspek kimia untuk dapat melakukan metabolisme tubuhnya untuk dapat tumbuh. Oleh karena itu dalam proses pembiakan di laboratorium untuk mengidentifikasi bakteri penyebab infeksi, dibutuhkan pemilihan perbenihan yang sesuai dengan bakteri penyebab dan isolasi bakteri dalam biakan harus murni. Konsentrasi mikroba dapat diukur dari segi konsentrasi sel (jumlah sel hidup perunit volume biakan) atau dari konsentrasi biomassa (bobot kering sel per unit volume biakan). Kedua parameter ini tidak selalu sama, karena rata-rata berat kering sel berbeda-beda pada berbagai tahap biakan (Amelia, 2011).





















DAFTAR PUSTAKA

Amelia, Sri (2011), Pertumbuhan sel, http//www.USU Repository Open Access Repository Pertumbuhan Sel.htm/, diakses 25/12/2011.
Anonim, (2010), Praktikum Mikrobiologi, http://www.scribd.com/doc/, diakses 25/12/11.

Dawes, E.A dan Holms W.H,(1958) Metabolism of Sarcina Lutea, Penerbit : Department of Biochemistry, Scotland

Fardiaz, Srikandi, (1992), Mikrobiologi pangan, Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Gerrard , R.W dan Falk S.I (1931), OBSERVATIONS ON THE METABOLISM OF SARCINA LUTEA, Penerbit : Departments of Physiology and of Hygiene and Bacteriology, Chicago.

Hidayati, Lisna,S.Si (2009), Target No 1 Masuk UI, ITB, UGM, IPB, UNDIP, Penerbit :PT. Suka Buku, Jakarta.

Suryanto, Dwi.,dr (2010), Mikrobiologi, Penerbit : Departement of Biologi, Sumatera Utara.


Zaifbo, (2009), Proses Adaptasi Pertahanan Mikroorganisme,http://zaifbio.wordpress.com/lingkungan-dan-proses-adaptasi-pertahanan-mikroorganisme-dalam-kehidupan/, di akses 25/12/11.
LAMPIRAN 1
Tanggal Percobaan : 19 Desember 2011
Judul Percobaan     :  Mikroskop
 


        

 





           










Keterangan :
 1. Lensa Okuler                        6. Kondensor
 2. Lensa Objektif                      7. Pengatur fokus kasar
 3. Penjepit Objektif                   8. Pengatur fokus halus
 4. Alas / meja Mikroskop          9. Lampu
 5. Penyangga                           10. Alas penyangga

LAMPIRAN 2
Tanggal Percobaan : 20 Desember 2011
Judul Percobaan     : Pemakaian Mikroskop
        GAMBAR 100x
GAMBAR
400x
KETERANGAN


Bahan : Tepung Tapioka
Bentuk : Bulat Berinti
Warna : Transparan




Bahan : Tepung Beras
Bentuk : Bulat
Warna : Transparan


Bahan  : Tepung Jagung
Bentuk : Bulat lonjong
Warna : Kuning


Bahan  : Serat Kapas
Bentuk : Panjang Berpilin
Warna : Putih



Bahan : Serat Sintetis
Bentuk:Panjang Berserat
Warna : Biru


Bahan  : Serat Rami
Bentuk : Panjang sejajar
Warna : Putih
Nama Bahan  : AgNO3+ K2Cr2O7
Bentuk           : Belah Ketupat
Warna            : Merah Bata
Nama Bahan  : NaCl
Bentuk           : Kubus Piramida
Warna            : Transparan
Nama Bahan  : NH4Cl
Bentuk           : Daun Pakis
Warna            : Transparan

Kesimpulan       :
Berdasarkan hasil pengamatan diatas dapat diketahui pemakaian mikroskop dengan dibedakan bentuk dan struktur dan ukuran dari tepung, serat, dan kristall dengan pembesaran pembesaran tertentu.













LAMPIRAN 3
Tanggal Percobaan       : 19 Desember 2011
Judul Percobaan           : Pewarnaan Gram
 

Gambar
Keterangan

Nama Bakteri : S. aureus
Bentuk : Bulat
Susunan : monococcus
Warna : Ungu
Zat Warna : KKV
Gram : Positif


 









Nama Bakteri : Bacillus subtilis
Bentuk : Batang
Susunan : monobasil
Warna : Merah
Zat Warna : Fuschin basa
Gram : Negatif

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil percobaan dapat diketahui bahwa Escherichia coli warna merah termasuk bakteri gram negatif dan bakteri Staphylococcus aureus termasuk kedalam gram positif.





LAMPIRAN 4
Tanggal Percobaan       : 19 desember 2011
Judul Percobaan           : Pewarnaan Negatif
 

Gambar
Keterangan

Nama Bakteri : Bacillus subtilis
Bentuk : Basil
Susunan : monobasil
Warna : Transparan
Zat Warna : Nigrosin



Kesimpulan :
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa pada percobaan pewarnaan negatif dapat diketahui karakteristik bentuk-bentuk sel bakteri yang sulit diwarnai.










LAMPIRAN 5
Tanggal Percobaan       : 20 Desember 2011
Judul Percobaan           : Pembiakan Sarcina lutea /                                                     Serratia marcescens
Suhu
Gambar
Warna biakan

5oC

Transparan

30oC

Merah


37oC


Merah Sedikit

Kesimpulan : Berdasarkan hasil pengamatan pembiakan Sarcina lutea dan Serratia marcescens, didapatkan hasil bahwa Sarcina lutea dan Serratia marcescens tumbuh dengan baik pada suhu optimum 30ºC
                                                           




LAMPIRAN 6
Tanggal Percobaan       : 20 Desember 2011
Judul Percobaan           : Pemeriksaan Air
Suhu Inkubasi   : 370 C
Waktu Inkubasi  : 24 jam

Presumtif test
PCA
PCA
PCA
1064
248
196

Dengan  syarat :
1. koloni < 30 à ambil yang paling pekat pengencerannya
2. koloni >300 à ambil yang paling encer pengencerannya
3.  30<koloni<300 à gunakan rumus
koloni/ml = = A
Jika A < 2, ambil rata-rata
Jika A > 2, ambil yang paling pekat
Jadi koloni/ml = =
= 1064 CFU/ml





Kesimpulan : 
Berdasarkan hasil pengamatan, diduga bahwa sampel air isi ulang daerah Ledeng mengandung bakteri koliform.






























Suhu Inkubasi   : 370 C
Waktu Inkubasi  : 48 jam

Presumtive Test
Tabung
  BCPG 10º
BCPT 100
 BCPT 10-1
BCPT 10-2
A
G
A
G
A
G
A
G
1
+
+
+
+
-
+
-
+
2
+
+
+
+
-
-
-
-
3
+
 +
-
+
-
-
-
-

Keterangan :
(+) asam           perubahan warna ungu menjadi kuning
(+) gas          ada gelembung di tabung durham

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan, menunjukan bahwa air sampel air isi ulang daerah Ledeng diduga mengandung bakteri koliform.







Suhu Inkubasi   : 350 C
Waktu Inkubasi        : 24 jam
Confirmed Test

Keterangan : (+) EMBA = Biru Metalik
 (+) ENDO = Merah metalik
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan Confirmed Test diatas dengan sampel air dari daerah Ledeng mengandung bakteri Escherichia coli sehingga air tidak layak untuk dikonsumsi



 Suhu Inkubasi              : 370 C
Waktu Inkubasi              : 48 jam

  Complete Test
Tabung
EC 100
EC 10-1
EC 10-2
A
G
A
G
A
G
1
+
+
+
-
+
-
2
+
+
+
-
+
-
3
+
-
+
-
+
-

MPN = Nilai MPN x                        
      = 24  x
      = 240 MPN
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan Complete Test air isi ulang daerah Ledeng mengandung bakteri koliform sehingga tidak layak untuk dikonsumsi langsung.








                        LAMPIRAN 7
Tanggal Percobaan       : 20 Desember 2011
Judul Percobaan           : Perubahan Air Susu
Suhu Inkubasi   : 370 C
Waktu Inkubasi  : 72 jam
Bakteri
Fermentasi
koagulasi
Peptonasi
A
G
Escherichia coli
+
+
+
-
Bacillus subtilis
+
+
+
-
Proteus sp
+
+
+
-
Pseudomonas pyoceanea
+
+
+
-
Air selokan
+
+
+
-
Keterangan:
(+) asam, jika warna ungu susu → kuning
 (+) gas, jika ada gelembung pada tabung durham
 (+) koagulasi, adanya casein yang menggumpal
 (+) peptonasi, terbentuk cincin ungu.
 Kesimpulan:
 Berdasarkan hasil pengamatan pada percobaan perubahan air susu. Didapatkan hasil yang positif adanya asam, adanya gas, terjadi koagulasi yang merusak air susu.













LAMPIRAN 8
Tanggal Percobaan: 21 Desember 2011
Judul Percobaan    : Pembentukan AMK
Suhu Inkubasi   : 300 C
Waktu Inkubasi  : 48 jam
1.     Metode Metil Red
Biakan
P 1% G ½%
P 1%
Escherichia coli
-
-
Aerobacter aerogenes
+
-

2.      Metode Vogus Proskaver (VP)
Nama Bakteri
P 1% G ½%
P 1%
Escherichia coli
+
-
Aerobacter aerogenes
+
-

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan, bakteri Aerobacter aerogenes mampu menghasilkan AMK pada media P 1% G½% pada metode Metil Red dan Vogus Proskaver.




LAMPIRAN 9
Tanggal Percobaan       : 24 Desember 2011
Judul Percobaan           : Isolasi Cawan Tuang & Gores
Suhu Inkubasi   : 370C
Waktu Inkubasi  : 48 jam
Isolasi Cawan Tuang
PCA
PCA
PCA
73
60
55

Kesimpulan : 
Dengan  syarat :
1. koloni < 30 à ambil yang paling pekat pengencerannya
2. koloni >300 à ambil yang paling encer pengencerannya
3.  30<koloni<300 à gunakan rumus
koloni/ml = = A
syarat: A ≤ 2 ambil rata-rata
A > 2 ambil yang paling pekat
koloni/ml = 55000 = 75,34
                        730






Jadi koloni/ml = =
 = 7,3 x 102 CFU/ml
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan pada percobaan cawan tuang dapat disimpulkan  bahwa jumlah serratia marcessens adalah 7,3 x 102 CFU/ml dan semakin tinggi pengencerannya semakin murni.














Suhu Inkubasi   : 370C
Waktu Inkubasi  : 48 jam
Isolasi cawan gores
Gambar
Keterangan
   

Nama Bakteri : Serratia mercescens
Media : NA
Koloni : garis
Warna : Merah


Kesimpulan : 
Berdasarkan hasil pengamatan pertumbuhan Serratia marcescens yang murni adalah ke-3, semakin jauh goresan semakin murni biakan.






 

LAMPIRAN 10
Tanggal Percobaan       : 21 Desember 2011
Judul Percobaan           : Peragian Gula
Suhu Inkubasi   : 370 c
Waktu Inkubasi  : 48 jam
Bakteri
Glukosa
Laktosa
Sukrosa
A
G
A
G
A
G
Escherichia coli
+
+
+
-
+
-
Bacillus subtilis
+
+
+
-
+
-
Saccharomyces cereviceae
+
+
+
-
-
-
Aerobacter aerogenes
+
+
+
-
-
-

Keterangan:(+) Terbentuknya asam, terjadi perubahan warna ungu menjadi kuning. 
(+) Terbentuknya gas, terdapat gelembung  pada tabung durham.
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan diatas, maka bakteri :
·   Eschericia coli dapat menguraikan glukosa dengan adanya asam+gas, laktosa dan sukrosa dengan adanya asam. Bakteri Saccharomyces cereviceae mampu menguraikan glukosa dengan adanya asam+gas, dan laktosa dengan adanya asam saja.



·               Bakteri Bacillus subtilis mampu menguraikan glukosa dengan adanya asam+gas, laktosa dan sukrosa dengan adanya asam saja.
·               Bakteri Aerobacter aerogenes mampu menguraikan glukosa dengan adanya asam+gas, dan laktosa dengan adanya asam saja.

















 


















































LAMPIRAN 11
Tanggal Percobaan       : 22 Desember 2011
Judul Percobaan           : Zat Anti Mikrroba (ZAM)
Suhu Inkubasi   : 370 C
Waktu Inkubasi  : 48 jam

Gambar
Keterangan




    

Daerah hambatan : luas daerah hambatan
= ½ (d22 – d12)
Dimana    D1 : diameter kertas saring
   D2 : daerah bening


 Daerah Hambatan :
= L2 – L1
=
=
=
=
= 0

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pada sampel “TehGelas”, tidak terdapat zat pengawet karena tidak ada daerah hambatan pada kertas saring.
.


















LAMPIRAN 12
Tanggal Percobaan       : 22 Desember 2011
Judul Percobaan           : Biakan Lapuk

Gambar
Keterangan
400X
Nama : Aspergillus niger
  1. Konidia
  2. Sterigma
  3. Konidiospora
  4. Foot Cell (Sel Kaki)

400X
Nama : Rhizopus oligosphorus
  1. Sporangiospora
  2. Sporangium
  3. Stolon
  4. Kolumela
  5. Afofisis
  6. Sporangiospor
  7. Noda
  8. Rhizoid




















 
           400X
Nama : Monilla sitophyla
  1. Konidia
  2. Konidiofora


Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan pada biakan lapuk didapatkan medium kapang adalah PDA. Dengan medium PDA kapang dapat tumbuh optimal sehingga dapat diketahui sifat morfologinya.











LAMPIRAN 13
Tanggal Percobaan       : 22 Desember 2011
Judul Percobaan           : Uji Mutu Makanan (UMM)
Suhu Inkubasi   : 370 C
Waktu Inkubasi  : 24 jam
PCA
PCA
PCA
39
23
20

      Dengan  syarat :
     1. koloni < 30 àambil yang paling pekat pengencerannya
     2. koloni >300àambil yang paling encer pengencerannya
     3.  30<koloni<300 à gunakan rumus
       koloni/ml = = A
Jika A < 2, ambil rata-rata
       Jika A > 2, ambil yang paling pekat
       Maka hasil perhitungannya adalah LA

koloni/ml = = = 390 CFU/ml
Kesimpulan : 
Berdasarkan hasil pengamatan pada sampel cilok borma terdapat jumlah koloni sebanyak 390 CFU/ml.



Suhu Inkubasi   : 370 C
Waktu Inkubasi  : 24 jam
Gambar
Keterangan
Isolasi : Salmonella Shigela
Warna   media : bening - merah
Bentuk : cocus
Media : Salmonella Shigella Agar


Isolasi : Salmonella Shigela
Warna   media : merah muda
Bentuk : cocus
Media : Briliant Green Agar

Isolasi : Staphylococcus aureus
Warna   media : Ungu
Bentuk : Bulat
Media : Manitol Salt Agar

 Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan bahwa sampel cilok Borma pada media MSA positif terdapat Staphylococus aureus, pada media cilok Borma positif terdapat salmonella sp dan Shigella sp dan pada media BGA positif terdapat Salmonella sp maka makanan tersebut tidak layak dikonsumsi.





Suhu Inkubasi   : 370 C
Waktu Inkubasi  : 48 jam
Tabung
10-1
10-2
10-3
1
0
0
0
2
0
0
0
3
0
0
0
 Total
0
0
0

MPN/100 ml = nilai total x                       
                              = 0,03  x
                       = 3 MPN/ml
Kesimpulan :
   Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pada pengujian makanan cilok borma terdapat bakteri dengan nilai MPN sebesar 3 MPN/ml.

LAMPIRAN 14
Tanggal Percobaan       : 23 Desember 2011
Judul Percobaan           : Pewarnaan Spora
 

Gambar
Keterangan



400x
Nama Bakteri : Bacillus subtilis
Bentuk Sel Vegetatif : Batang
Bentuk Spora : Bulat
Warna Sel Vegetatif : Merah
Warna Spora : Hijau
Letak Spora : Subterminal

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa Bacillus subtilis dapat membentuk spora dapat diketahui bentuk dan letak spora beserta sel vegetatifnya.


LAMPIRAN 15
Tanggal Percobaan       : 23 Desember 2011
Judul Percobaan           : Tetesan Bergantung
 

Gambar
Keterangan
  

Nama Bakteri : Escherichia coli
Bentuk Bakteri : zigzag
Arah Gerakan : Keluar Kedalam
Golongan : Anaerob Fakultatif
Bentuk Bakteri : Batang


Kesimpulan : 
Berdasarka hasil pengamatan disimpulkan bahwa Escherichia coli  termasuk anaerob fakultatif.









LAMPIRAN 16
Tanggal Percobaan       : 24 Desember 2011
Judul Percobaan           : Penguraian Enzim
Suhu Inkubasi   : 300 C
Waktu Inkubasi  : 48 jam
Gambar
Kesimpulan
1. Kapur+ NA


 Escherichia coli    Pseudomonas sp
          (+)                              (-)
Berdasarkan hasil pengamatan, bakteri Escherichia coli dapat menghasilkan enzim yang dapat menguraikan kapur + NA.
2. Casein
 Escherichia coli       Bacillus subtilis
        (+)                           (-)
Berdasarkan hasil pengamatan, bakteri Escherichia coli dapat menghasilkan enzim yang dapat menguraikan casein.




    
3. Lemak
Escherichia coli   Pseudomonas sp
        (-)                              (+)
Berdasarkan hasil pengamatan, bakteri Pseudomonas sp dapat menghasilkan enzim yang dapat menguraikan lemak.       

4. Pati
Escherichia coli      Bacillus subtilis
        (-)                           (+)
Berdasaarkan hasil pengamatan, bakteri Bacillus subtilis dapat menghasilkan enzim yang dapat menguraikan pati

      

5. katalase
Bacillus subtilis    Staphylococus aureus
          (-)                               (+)
                        
               
                   Escherichia  coli
                (+)                             
Berdasarkan hasil pengamatan, bakteri Staphylococus aureus dan Escherichia coli dapat menghasilkan enzim yang dapat menguraikan katalase.     
6. Gelatin
Escherichia coli Pseudomonas sp
    (-)                              (+)
Berdasarkan hasil pengamatan, bakteri Pseudomonas sp dapat menghasilkan enzim yang dapat menguraikan gelatin.


LAMPIRAN 17
Tanggal Percobaan   : 24 Desember 2011
Judul Percobaan       : Pengamatan sel hidup dan sel mati
 

sel hidup
sel mati
Sel Total
78
-

75
-

73
-

74
-

76
-

= 376
= -
376

 a. % Sel Hidup =
=  = 100%

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan, bahwa hasil jumlah sel hidup 100%. Sehingga jumlah sel hidup lebih besar dari pada jumlah sel mati maka kualitas ragi bagus.











LAMPIRAN 18
Tanggal Percobaan        : 24 Desember 2011
Judul Percobaan           : Pengamatan Sel Total
 

Kotak
Sel Total
1
78
2
75
3
          73
4
74
5
76
 Total
376

Sel Total / ml =
=
= 940.000 sel
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkkan bahwa jumlah sel per ml adalah 940.000 sel/ml dengan jumlah sel =376










LAMPIRAN 19
Tanggal Percobaan       : 27 Desember 2010
Judul Percobaan           : Pembentukan Gas
Suhu Inkubasi   : 300 C
Waktu Inkubasi  : 48 jam
Bakteri
Media
Hasil
 Escherichia coli
P 1% glukosa
+
 Pseudomonas sp
Kaldu 1%, KNO3
-
 Saccharomyces cereviceae
P 5% + sukrosa
+
 Air selokan
Susu + vaselin
+
Keterangan :
(+) Tabung durham ada gelembung
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan, bakteri Escherichia coli pada media P1% + glukosa, dan Saccharomyces cereviceae pada media P 5% + sukrosa dapat membentuk gas.







 LAMPIRAN 20
Tanggal Percobaan       : 27 Desember 2011
Judul Percobaan           : Pembentukan H2S
Suhu Inkubasi   : 350 C
Waktu Inkubasi  : 48 jam
Bakteri
Media
Asam
Gas
Escherichia coli
P
+
+
Proteus sp
P
+
+
Bacillus subtilis
P
-
-
Pseudomonas pyoceanea
P
-
-

Keterangan : (+)   Terbentuknya asam, adanya warna hitam  pada kertas PbAc.
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan, bakteri Escherichia coli, Proteus sp dapat menghasilkan enzim yang dapat membentuk H2S






LAMPIRAN 21
Tanggal Percobaan       : 28 Desember 2011
Judul Percobaan           : Pembentukan Indol
Suhu Inkubasi   : 370 C
Waktu Inkubasi  : 48 jam
Bakteri
Media
Hasil
Aerobacter aerogenes
P 1% G ½%
-
T 1% G½%
-
Escherichia coli
T 1%
+
P 1%
+

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan, maka dapat disimpulkan bahwa bakteri Escherichia coli mampu membentuk indol dari media P 1% dan T1%.
 






LAMPIRAN 22
Tanggal Percobaan       : 28 Desember 2011
Judul Percobaan           : Sterilisasi Alat dan Bahan
Jenis Alat dan Bahan
Gambar
Kondisi
Koloni
Bentuk Koloni
1. cawan steril dan air steril
-
-
-
2. cawan tidak steril (udara)  dan air steril
+
<30
Bulat
3. Air steril dan cawan tidak steril (uap mulut)
++
30<∑<300
Bulat
4. Air tidak steril dan cawan steril
++
>300
Bulat

Keterangan :

(-) tidak ada koloni
(+) sedikit koloni
(++) banyak koloni 30 < ∑ < 300
(+++) terlalu banyak koloni ≥ 300
Kesimpulan : berdasarkan hasil pengamatan alat bahan yang steril tidak ditemukan adanya koloni dengan alat bahan yang steril dan pengerjaan yang aseptis.