I
PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1)
Latar Belakang, (2) Tujuan Percobaan dan (3) Prinsip Percobaan.
1.1. Latar Belakang
Mikrobiologi adalah suatu
ilmu yang mempelajari kehidupan mahluk yang bersifat mikroskopik yg disebut
mikroorganisme atau jasad renik, yaitu mahluk yang mempunyai ukuran sel sangat
kecil dimana setiap selnya hanya dilihat dengan pertolongan mikroskop (
Fardiaz, 1992 ).
Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan kuantitas konstituen seluler
dan struktur organisme yang dapat dinyatakan dengan ukuran, diikuti pertambahan
jumlah, pertambahan ukuran sel, pertambahan berat atau massa dan parameter
lain. Sebagai hasil pertambahan ukuran dan pembelahan sel atau pertambahan
jumlah sel maka terjadi pertumbuhan populasi mikroba (Suryatno, 2010).
Temperatur merupakan
salah satu faktor yang penting di dalam kehidupan. Beberapa jenis mikroba dapat
hidup di daerah temperatur yang luas sedang jenis lainnya pada daerah yang
terbatas. Pada umumnya batas daerah temperatur bagi kehidupan mikroba terletak di
antara 0oC dan 90oC, sehingga untuk masing -masing
mikroba dikenal nilai temperatur minimum, optimum dan maksimum. Temperatur
minimum suatu jenis mikroba ialah nilai paling rendah dimana kegiatan mikroba masih berlangsung. Temperatur optimum
adalah nilai yang paling sesuai /baik untuk kehidupan mikroba. Temperatur
maksimum adalah nilai tertinggi yang masih dapat digunakan untuk aktivitas
mikroba tetapi pada tingkatan kegiatan fisiologi yang paling minimal (Anonim,
2011).
1.2.Tujuan
Tujuan dari percobaan
ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap pertumbuhan pembiakan pada Serratia marcescens dan Sarcina lutea.
1.3. Prinsip
Prinsip
dari percobaan ini adalah Berdasarkan suhu minimum, optimum dan maksimum dapat
diketahui perbedaannya (50C,
300C, 370C) terhadap pertumbuhan Serratia marcescens dan Sarcina lutea.
II BAHAN,ALAT, DAN METODE PERCOBAAN
Bab ini
akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang digunakan, dan (2) Alat yang
digunakan
2.1 Bahan yang digunakan
Bahan yang
digunakan dalam percobaan ini adalah
nutrien agar (NA), biakan Serratia
marcescens dan Sarcina lutea.
2.2 Alat yang digunakan
Alat yang digunakan
dalam percobaan ini adalah tabung
reaksi, jarum ose, pembakar spirtus
2.3
Metode percobaan
Pertama
diambil jarum ose, kemudian di fiksasi jarum oase dengan pembakar spirtus untuk
menghilangkan lemak. Setelah itu diambil biakan Serratia marcescens atau Sarcina
lutea,lalu diinokulasi pada masing – masing tabung Na miring yang telah
diberi label suhu pada masing – masing tabung yaitu 5oC, 30oC,
dan 37oC .Setelah biakan Serratia marcescens dan
Sarcina lutea diinokulasi, lalu dimasukkan kedalam inkubator dan diinkubasi
selama 48 jam.
5oC 30oC 37oC
|
Pijarkan jarum ose.
|
Inkubasi selama 48 jam
|
Inokulasi Serratia
marcescens atau Sarcina lutea
pada masing – masing tabung Na miring.
|
Gambar 1. Metode Pembiakan Serratia marcescens dan Sarcina
lutea
III HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan tentang : (1) Hasil pengamatan, dan
(2) Pembahasan.
4.1 Hasil pengamatan
Waktu
inkubasi : 48 jam
Suhu Inkubasi : 5oC,
30oC, 37oC
Suhu
|
Gambar
|
Warna biakan
|
5oC
|
|
Transparan
|
30oC
|
|
Merah
|
37oC
|
|
Merah Sedikit
|
Tabel 1. Pembiakan Serratia
marcescens dan Sarcina lutea
3.2.
Pembahasan
Berdasarkan
hasil percobaan yang telah dilakukan pada pembiakan Serratia marcescens dan
Sarcina lutea didapat hasil bahwa warna biakan yang dihasilkan adalah merah
dan yang warna biakannya lebih terlihat jelas dan banyak adalah pada suhu 30oC,
karena suhu tersebut merupakan suhu optimum, termasuk bakteri mesofilik.
Nama
Binomial: Serratia marcecescens
Klasifikasi:
Kingdom : Bakteri
Phylum : Proteobakteri
Class : Gamma Proteobakteri
Marga : Enterobacteriales
Famili : Enterobacteriaceae
Genus : Serratia
Spesies :
Serratia marcescens
Serratia marcescens adalah suatu jenis bakteri gram
negatif dari famili Enterobacteriaceae.
Bakteri ini berbentuk basil (bulat lonjong) dan beberapa
galur membentuk kapsul, termasuk organisme yang bergerak dengan cepat (motil) karena mempunyai
flagela peritrik, dapat tumbuh dalam
kisaran suhu 5o -40oC dan dalam kisaran pH antara 5-9. Serratia marcescens dapat digambarkan
secara detail karena ia adalah spesies yang umumnya ditemukan dalam spesimen
ilmu pengobatan. Koloni Serratia
marcescens pada media agar biasa tidak terbedakan pada hari pertama atau hari
kedua dan kemudian mungkin berkembang menjadi cembung. Pada suhu kamar, bakteri
patogen ini menghasilkan zat warna (pigmen) merah. Bakteri ini jenis fakultatif anaerobik
yang tidak terlalu membutuhkan oksigen (Anonim, 2010).
Nama
Binomial : Sarcina
Klasifikasi:
Kingdom : Bakteri
Genus
: Sarcina
Spesies :
Sarcina Lutea
Sarcina
adalah genus dari Gram-positif cocci bakteri dalam
keluarga Clostridiaceae . Sebuah
synthesizer selulosa mikroba , mereka
memiliki kuboid sel pengaturan. Berbagai
anggota dari genus ini adalah tumbuhan manusia dan
dapat ditemukan di kulit dan usus besar (Gerrard, 1931).
Berdasarkan ketahanan suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 4 golongan:
§ Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu
antara 0°– 30 °C, dengan suhu optimum 15 °C.
§ Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara
15° – 55 °C, dengan suhu optimum 25° – 40 °C.
§ Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu
tinggi antara 40° – 75 °C, dengan suhu optimum 50 - 65 °C.
§ Bakteri hipertermofil, yaitu bakteri yang hidup pada kisaran
suhu 65 - 114 °C, dengan suhu optimum 88 °C.
Titik kematian termal suatu jenis mikroba (Thermal
Death Point) adalah nilai temperatur serendah-rendahnya yang dapat
mematikan jenis mikroba berada dalam medium standar selama 10 menit dalam
kondisi tertentu (Zaifbo, 2009).
Waktu kematian temal (Thermal Death Time) merupakan waktu yang
diperlukan untuk membunuh suatu jenis mikroba pada suatu temperatur yang tetap.
Faktor-faktor yang mempengaruhi titik kematian termal antara lain ialah waktu,
temperatur, kelembaban, bentuk dan jenis spora, umur mikrroba, pH dan komposisi
medium (Zaifbo, 2009).
Ada dua macam jarum tanam
yaitu jarum ose dan jarum tanam tajam.Jarum ose digunakan untuk:
a. Menanam mikroorganisme
dari medium cair
b. Menanam bakteri dan
khamir dari medium agar
c. Mengambil aquades steril
untuk pembuatan olesan bakteri, sedangkan jarum tanam tajam digunakan khusus
untuk menanam kapang dari medium agar.
Pembiakan adalah proses perbanyakan organisme dengan
menyediakan keadaan lingkungan yang tepat. Mikroorganisme yang sedang tumbuh
membuat tiruan dirinya sendiri, untuk itu bakteri membutuhkan aspek fisik dan
aspek kimia untuk dapat melakukan metabolisme tubuhnya untuk dapat tumbuh. Oleh
karena itu dalam proses pembiakan di laboratorium untuk mengidentifikasi
bakteri penyebab infeksi, dibutuhkan pemilihan perbenihan yang sesuai dengan
bakteri penyebab dan isolasi bakteri dalam biakan harus murni. Konsentrasi
mikroba dapat diukur dari segi konsentrasi sel (jumlah sel hidup perunit volume
biakan) atau dari konsentrasi biomassa (bobot kering sel per unit volume
biakan). Kedua parameter ini tidak selalu sama, karena rata-rata berat kering
sel berbeda-beda pada berbagai tahap biakan (Amelia, 2011).
DAFTAR
PUSTAKA
Amelia, Sri (2011), Pertumbuhan
sel, http//www.USU Repository Open Access Repository Pertumbuhan Sel.htm/,
diakses 25/12/2011.
Anonim, (2010), Praktikum
Mikrobiologi, http://www.scribd.com/doc/, diakses 25/12/11.
Dawes, E.A dan Holms W.H,(1958) Metabolism
of Sarcina Lutea, Penerbit : Department of Biochemistry, Scotland
Fardiaz, Srikandi, (1992), Mikrobiologi pangan, Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Gerrard ,
R.W dan Falk S.I (1931), OBSERVATIONS ON THE
METABOLISM OF SARCINA LUTEA, Penerbit : Departments of
Physiology and of Hygiene and Bacteriology, Chicago.
Hidayati,
Lisna,S.Si (2009), Target No 1 Masuk UI,
ITB, UGM, IPB, UNDIP, Penerbit :PT. Suka Buku, Jakarta.
Suryanto,
Dwi.,dr (2010), Mikrobiologi, Penerbit :
Departement of Biologi, Sumatera Utara.
Zaifbo, (2009), Proses
Adaptasi Pertahanan Mikroorganisme,http://zaifbio.wordpress.com/lingkungan-dan-proses-adaptasi-pertahanan-mikroorganisme-dalam-kehidupan/, di
akses 25/12/11.
Tanggal Percobaan : 19 Desember 2011
Judul Percobaan : Mikroskop
Keterangan :
1. Lensa Okuler 6. Kondensor
2. Lensa Objektif 7. Pengatur fokus kasar
3. Penjepit Objektif 8. Pengatur fokus halus
4. Alas / meja Mikroskop 9. Lampu
Tanggal Percobaan : 20 Desember 2011
GAMBAR 100x
|
GAMBAR
400x
|
KETERANGAN
|
|
|
Bahan : Tepung Tapioka
Bentuk : Bulat Berinti
Warna : Transparan
|
|
|
Bahan : Tepung Beras
Bentuk : Bulat
Warna : Transparan
|
|
|
Bahan : Tepung Jagung
Bentuk : Bulat lonjong
Warna : Kuning
|
|
|
Bahan : Serat Kapas
Bentuk : Panjang Berpilin
Warna : Putih
|
|
|
Bahan : Serat Sintetis
Bentuk:Panjang Berserat
Warna : Biru
|
|
|
Bahan : Serat Rami
Bentuk : Panjang sejajar
Warna : Putih
|
|
|
Nama Bahan : AgNO3+
K2Cr2O7
Bentuk : Belah
Ketupat
Warna : Merah
Bata
|
|
|
Nama Bahan : NaCl
Bentuk : Kubus
Piramida
Warna :
Transparan
|
|
|
Nama Bahan : NH4Cl
Bentuk : Daun
Pakis
|
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan diatas dapat diketahui pemakaian
mikroskop dengan dibedakan bentuk dan struktur dan ukuran dari tepung, serat,
dan kristall dengan pembesaran pembesaran tertentu.
Tanggal Percobaan : 19
Desember 2011
Judul Percobaan :
Pewarnaan Gram
Gambar
|
Keterangan
|
|
Nama
Bakteri : S. aureus
Bentuk
: Bulat
Susunan
: monococcus
Warna
: Ungu
Zat
Warna : KKV
Gram
: Positif
|
|
Nama
Bakteri : Bacillus subtilis
Bentuk
: Batang
Susunan
: monobasil
Warna
: Merah
Zat
Warna : Fuschin basa
Gram
: Negatif
|
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil percobaan dapat diketahui bahwa Escherichia
coli warna merah termasuk bakteri gram negatif dan bakteri Staphylococcus
aureus termasuk kedalam gram positif.
Tanggal Percobaan : 19
desember 2011
Judul Percobaan :
Pewarnaan Negatif
Gambar
|
Keterangan
|
|
Nama
Bakteri : Bacillus subtilis
Bentuk
: Basil
Susunan
: monobasil
Warna
: Transparan
Zat
Warna : Nigrosin
|
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa pada
percobaan pewarnaan negatif dapat diketahui karakteristik bentuk-bentuk sel
bakteri yang sulit diwarnai.
Tanggal Percobaan :
20 Desember 2011
Suhu
|
Gambar
|
Warna biakan
|
5oC
|
|
Transparan
|
30oC
|
|
Merah
|
37oC
|
|
Merah Sedikit
|
Kesimpulan : Berdasarkan hasil pengamatan pembiakan Sarcina lutea dan Serratia marcescens, didapatkan hasil bahwa Sarcina lutea dan Serratia
marcescens tumbuh dengan baik pada suhu optimum 30ºC
Tanggal Percobaan : 20
Desember 2011
Suhu Inkubasi : 370
C
Presumtif test
PCA
|
PCA
|
PCA
|
|
|
|
1064
|
248
|
196
|
Dengan syarat :
1.
koloni < 30 Ã ambil yang paling pekat pengencerannya
2.
koloni >300 Ã ambil yang paling encer pengencerannya
3. 30<koloni<300 Ã
gunakan rumus
Jika A < 2, ambil rata-rata
Jika A > 2, ambil yang paling pekat
Jadi
koloni/ml =
=
= 1064 CFU/ml
Berdasarkan
hasil pengamatan, diduga bahwa sampel air isi ulang daerah Ledeng mengandung
bakteri koliform.
Waktu Inkubasi : 48 jam
Presumtive Test
Tabung
|
BCPG
10º
|
BCPT 100
|
BCPT 10-1
|
BCPT 10-2
|
||||
A
|
G
|
A
|
G
|
A
|
G
|
A
|
G
|
|
1
|
+
|
+
|
+
|
+
|
-
|
+
|
-
|
+
|
2
|
+
|
+
|
+
|
+
|
-
|
-
|
-
|
-
|
3
|
+
|
+
|
-
|
+
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Keterangan :
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan, menunjukan
bahwa air sampel air isi ulang daerah Ledeng diduga mengandung bakteri
koliform.
Waktu Inkubasi : 24
jam
Confirmed Test
|
|
Keterangan : (+) EMBA = Biru Metalik
(+) ENDO = Merah metalik
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan Confirmed
Test diatas dengan sampel air dari daerah Ledeng mengandung bakteri Escherichia coli sehingga air tidak
layak untuk dikonsumsi
Waktu Inkubasi :
48 jam
Complete Test
Tabung
|
EC 100
|
EC 10-1
|
EC 10-2
|
|||
A
|
G
|
A
|
G
|
A
|
G
|
|
1
|
+
|
+
|
+
|
-
|
+
|
-
|
2
|
+
|
+
|
+
|
-
|
+
|
-
|
3
|
+
|
-
|
+
|
-
|
+
|
-
|
MPN = Nilai MPN x
= 24 x
= 240 MPN
Kesimpulan :
Berdasarkan
hasil pengamatan Complete Test air
isi ulang daerah Ledeng mengandung bakteri koliform sehingga tidak layak untuk
dikonsumsi langsung.
Tanggal Percobaan :
20 Desember 2011
Suhu Inkubasi : 370
C
Waktu Inkubasi : 72 jam
Bakteri
|
Fermentasi
|
koagulasi
|
Peptonasi
|
|
A
|
G
|
|||
Escherichia coli
|
+
|
+
|
+
|
-
|
Bacillus subtilis
|
+
|
+
|
+
|
-
|
Proteus
sp
|
+
|
+
|
+
|
-
|
Pseudomonas pyoceanea
|
+
|
+
|
+
|
-
|
Air selokan
|
+
|
+
|
+
|
-
|
Keterangan:
(+) asam, jika warna ungu susu → kuning
(+) gas, jika ada gelembung pada tabung durham
(+) koagulasi, adanya casein yang menggumpal
(+) peptonasi, terbentuk cincin ungu.
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil
pengamatan pada percobaan perubahan air susu. Didapatkan hasil yang positif
adanya asam, adanya gas, terjadi koagulasi yang merusak air susu.
Tanggal Percobaan: 21 Desember 2011
Suhu Inkubasi : 300
C
Waktu Inkubasi : 48 jam
1.
Metode Metil Red
Biakan
|
P 1% G ½%
|
P 1%
|
Escherichia coli
|
-
|
-
|
Aerobacter aerogenes
|
+
|
-
|
2. Metode Vogus Proskaver
(VP)
Nama Bakteri
|
P 1% G ½%
|
P 1%
|
Escherichia coli
|
+
|
-
|
Aerobacter aerogenes
|
+
|
-
|
Kesimpulan :
Berdasarkan
hasil pengamatan, bakteri Aerobacter
aerogenes mampu menghasilkan AMK pada media P 1% G½% pada metode Metil Red
dan Vogus Proskaver.
Judul Percobaan :
Isolasi Cawan Tuang & Gores
Waktu Inkubasi : 48 jam
Isolasi Cawan Tuang
PCA
|
PCA
|
PCA
|
|
|
|
73
|
60
|
55
|
Kesimpulan :
Dengan syarat :
1.
koloni < 30 Ã ambil yang paling pekat pengencerannya
2.
koloni >300 Ã ambil yang paling encer pengencerannya
3. 30<koloni<300 Ã
gunakan rumus
syarat: A ≤ 2 ambil rata-rata
A > 2 ambil yang paling pekat
730
= 7,3 x 102 CFU/ml
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan pada percobaan cawan tuang dapat
disimpulkan bahwa jumlah serratia marcessens adalah 7,3 x 102
CFU/ml dan semakin tinggi pengencerannya semakin murni.
Isolasi cawan gores
Gambar
|
Keterangan
|
|
Nama Bakteri : Serratia mercescens
Media : NA
Koloni : garis
Warna : Merah
|
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan pertumbuhan Serratia marcescens yang murni adalah ke-3, semakin jauh goresan
semakin murni biakan.
Tanggal Percobaan : 21
Desember 2011
Suhu Inkubasi : 370
c
Waktu Inkubasi : 48 jam
Bakteri
|
Glukosa
|
Laktosa
|
Sukrosa
|
|||
A
|
G
|
A
|
G
|
A
|
G
|
|
Escherichia coli
|
+
|
+
|
+
|
-
|
+
|
-
|
Bacillus subtilis
|
+
|
+
|
+
|
-
|
+
|
-
|
Saccharomyces cereviceae
|
+
|
+
|
+
|
-
|
-
|
-
|
Aerobacter
aerogenes
|
+
|
+
|
+
|
-
|
-
|
-
|
Keterangan:(+) Terbentuknya asam, terjadi perubahan warna ungu
menjadi kuning.
(+) Terbentuknya gas, terdapat gelembung pada tabung durham.
Kesimpulan :
· Eschericia coli dapat menguraikan glukosa dengan adanya asam+gas, laktosa dan
sukrosa dengan adanya asam. Bakteri Saccharomyces
cereviceae mampu menguraikan glukosa dengan adanya asam+gas, dan laktosa
dengan adanya asam saja.
·
Bakteri Bacillus subtilis mampu menguraikan
glukosa dengan adanya asam+gas, laktosa dan sukrosa dengan adanya asam
saja.
·
Bakteri Aerobacter aerogenes mampu menguraikan
glukosa dengan adanya asam+gas, dan laktosa dengan adanya asam saja.
|
|
Tanggal Percobaan :
22 Desember 2011
Suhu Inkubasi : 370
C
Waktu Inkubasi : 48 jam
|
Keterangan
|
|
Daerah
hambatan : luas daerah hambatan
= ½
Dimana
D1 : diameter kertas
saring
D2 : daerah bening
|
Daerah Hambatan :
= L2
– L1
=
=
=
=
= 0
Kesimpulan
:
Berdasarkan
hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pada sampel “TehGelas”, tidak terdapat
zat pengawet karena tidak ada daerah hambatan pada kertas saring.
.
|
Tanggal Percobaan :
22 Desember 2011
Gambar
|
Keterangan
|
|
400X
|
Nama : Aspergillus niger
|
|
400X
|
Nama : Rhizopus oligosphorus
|
|
400X
|
Nama : Monilla sitophyla
|
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan pada biakan lapuk didapatkan medium
kapang adalah PDA. Dengan medium PDA kapang dapat tumbuh optimal sehingga dapat
diketahui sifat morfologinya.
Tanggal Percobaan : 22
Desember 2011
Suhu Inkubasi : 370
C
Waktu Inkubasi : 24 jam
PCA
|
PCA
|
PCA
|
|
|
|
39
|
23
|
20
|
Dengan
syarat :
1.
koloni < 30 Ã ambil
yang paling pekat pengencerannya
2.
koloni >300Ã ambil
yang paling encer pengencerannya
3.
30<koloni<300 Ã
gunakan rumus
Jika A
< 2, ambil rata-rata
Jika A > 2, ambil yang paling pekat
Maka hasil perhitungannya adalah LA
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan pada sampel cilok borma terdapat
jumlah koloni sebanyak 390 CFU/ml.
Waktu Inkubasi : 24 jam
Gambar
|
Keterangan
|
|
Isolasi : Salmonella Shigela
Warna media : bening -
merah
Bentuk : cocus
Media : Salmonella Shigella Agar
|
|
Isolasi : Salmonella Shigela
Warna media : merah
muda
Bentuk : cocus
Media : Briliant Green Agar
|
|
Isolasi : Staphylococcus
aureus
Warna media : Ungu
Bentuk : Bulat
Media : Manitol Salt Agar
|
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan bahwa sampel cilok Borma
pada media MSA positif terdapat Staphylococus aureus, pada media cilok Borma
positif terdapat salmonella sp dan Shigella sp dan pada media BGA positif
terdapat Salmonella sp maka makanan tersebut tidak layak dikonsumsi.
Waktu Inkubasi : 48 jam
|
|||
Tabung
|
10-1
|
10-2
|
10-3
|
1
|
0
|
0
|
0
|
2
|
0
|
0
|
0
|
3
|
0
|
0
|
0
|
|
0
|
0
|
0
|
MPN/100 ml = nilai total x
= 0,03 x
= 3 MPN/ml
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil
pengamatan dapat disimpulkan bahwa pada pengujian makanan cilok borma terdapat
bakteri dengan nilai MPN sebesar 3 MPN/ml.
LAMPIRAN 14
Judul Percobaan :
Pewarnaan Spora
Gambar
|
Keterangan
|
400x
|
Nama
Bakteri : Bacillus subtilis
Bentuk
Sel Vegetatif : Batang
Bentuk
Spora : Bulat
Warna
Sel Vegetatif : Merah
Warna
Spora : Hijau
Letak
Spora : Subterminal
|
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa Bacillus
subtilis dapat membentuk spora dapat diketahui bentuk dan letak spora
beserta sel vegetatifnya.
Tanggal Percobaan : 23
Desember 2011
Judul Percobaan :
Tetesan Bergantung
Gambar
|
Keterangan
|
|
Nama Bakteri : Escherichia coli
Bentuk Bakteri : zigzag
Arah Gerakan : Keluar Kedalam
Golongan : Anaerob Fakultatif
Bentuk Bakteri : Batang
|
Kesimpulan :
Berdasarka hasil pengamatan disimpulkan bahwa Escherichia coli termasuk anaerob fakultatif.
Tanggal Percobaan :
24 Desember 2011
Suhu Inkubasi : 300
C
Waktu Inkubasi : 48 jam
Gambar
|
Kesimpulan
|
Escherichia coli Pseudomonas sp
(+) (-)
|
Berdasarkan hasil pengamatan, bakteri Escherichia coli dapat
menghasilkan enzim yang dapat menguraikan kapur + NA.
|
2. Casein
Escherichia coli Bacillus subtilis
(+) (-)
|
Berdasarkan
hasil pengamatan, bakteri Escherichia coli dapat menghasilkan enzim
yang dapat menguraikan casein.
|
Escherichia
coli Pseudomonas sp
|
|
4. Pati
Escherichia
coli Bacillus subtilis
|
Berdasaarkan hasil pengamatan,
bakteri Bacillus subtilis dapat menghasilkan enzim yang dapat
menguraikan pati
|
(-) (+)
Escherichia coli
|
Berdasarkan
hasil pengamatan, bakteri Staphylococus aureus dan Escherichia coli
dapat menghasilkan enzim yang dapat menguraikan katalase.
|
6. Gelatin
Escherichia coli Pseudomonas
sp
(-) (+)
|
Berdasarkan hasil pengamatan,
bakteri Pseudomonas sp dapat menghasilkan enzim yang dapat menguraikan
gelatin.
|
Tanggal Percobaan : 24
Desember 2011
Judul Percobaan :
Pengamatan sel hidup dan sel mati
|
|
|
78
|
-
|
|
75
|
-
|
|
73
|
-
|
|
74
|
-
|
|
76
|
-
|
|
|
|
376
|
a. % Sel Hidup =
=
= 100%
Kesimpulan :
Berdasarkan
hasil pengamatan, dapat disimpulkan, bahwa hasil jumlah sel hidup 100%.
Sehingga jumlah sel hidup lebih besar dari pada jumlah sel mati maka kualitas
ragi bagus.
Judul Percobaan :
Pengamatan Sel Total
Kotak
|
|
1
|
78
|
2
|
75
|
3
|
73
|
4
|
74
|
5
|
76
|
|
376
|
=
= 940.000 sel
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkkan bahwa jumlah sel
per ml adalah 940.000 sel/ml dengan jumlah sel =376
Tanggal Percobaan : 27
Desember 2010
Suhu Inkubasi : 300
C
Waktu Inkubasi : 48 jam
Bakteri
|
Media
|
Hasil
|
Escherichia coli
|
P 1% glukosa
|
+
|
Pseudomonas sp
|
Kaldu 1%, KNO3
|
-
|
Saccharomyces cereviceae
|
P 5% + sukrosa
|
+
|
Air selokan
|
Susu + vaselin
|
+
|
Keterangan :
(+) Tabung durham ada gelembung
Kesimpulan :
Berdasarkan
hasil pengamatan, bakteri Escherichia
coli pada media P1% + glukosa, dan Saccharomyces
cereviceae pada media P 5% + sukrosa dapat membentuk gas.
Tanggal Percobaan : 27
Desember 2011
Suhu Inkubasi : 350
C
Waktu Inkubasi : 48 jam
Bakteri
|
Media
|
Asam
|
Gas
|
Escherichia coli
|
P
|
+
|
+
|
Proteus sp
|
P
|
+
|
+
|
Bacillus subtilis
|
P
|
-
|
-
|
Pseudomonas pyoceanea
|
P
|
-
|
-
|
Keterangan : (+)
Terbentuknya asam, adanya warna hitam
pada kertas PbAc.
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan, bakteri Escherichia coli, Proteus sp
dapat menghasilkan enzim yang dapat membentuk H2S
Suhu Inkubasi : 370
C
Waktu Inkubasi : 48 jam
Bakteri
|
Media
|
Hasil
|
Aerobacter aerogenes
|
P 1% G ½%
|
-
|
T 1% G½%
|
-
|
|
Escherichia coli
|
T 1%
|
+
|
P 1%
|
+
|
Kesimpulan :
Berdasarkan
hasil pengamatan, maka dapat disimpulkan bahwa bakteri Escherichia coli
mampu membentuk indol dari media P 1% dan T1%.
Tanggal Percobaan :
28 Desember 2011
Jenis Alat dan Bahan
|
Gambar
|
Kondisi
|
Koloni
|
Bentuk Koloni
|
1. cawan steril dan air
steril
|
|
-
|
-
|
-
|
2. cawan tidak steril (udara) dan air steril
|
|
+
|
<30
|
Bulat
|
3. Air steril dan cawan tidak steril (uap
mulut)
|
|
++
|
30<∑<300
|
Bulat
|
4. Air tidak steril dan cawan steril
|
|
++
|
>300
|
Bulat
|
Keterangan :
(-) tidak ada koloni
(+) sedikit koloni
(++) banyak koloni 30
< ∑ < 300
(+++) terlalu banyak
koloni ≥ 300
Kesimpulan : berdasarkan
hasil pengamatan alat bahan yang steril tidak ditemukan adanya koloni dengan
alat bahan yang steril dan pengerjaan yang aseptis.